Andi Irawan
“With 99.43% of the votes counted, preliminary official results announced by Turkey’s Supreme Election Council (YSK) on Sunday showed Erdogan winning with 52.14% of the votes. Kilicdaroglu received 47.86%.”, demikian ungkap CNN menyampaikan berita kemenangan Recep Tayyip Erdogan pada pemilihan umum putaran kedua sebagai Presiden Turki. Dengan begitu, tokoh ini dan partainya berhasil memasuki dekade ke-3 sebagai penguasa di Negara Gerbang Timur dan Barat tersebut.
Menjadikan Haga Sopia berfungsi kembali menjadi masjid atau penolakan yang tegas terhadap LGBT adalah pandangan politik Erdogan yang didukung kelompok-kelompok konservatif dan agamis. Pemerintahannya telah mengadopsi kebijakan-kebijakan yang menghormati nilai-nilai agama Islam, seperti memperluas ruang untuk ekspresi keagamaan dan meningkatkan pengaruh Islam dalam kehidupan publik. Hal ini mendapatkan pengakuan dan dukungan kuat dari penduduk pedesaan yang mengidentifikasi diri mereka dengan nilai-nilai konservatif dan agama. Kemenangan pemilu memasuki dekade ke tiga membuktikan pilihan Erdogan untuk mengakomadasi karakter dan penghormatan terhadap kehidupan yang berkarakterkan Islam adalah pilihan politik yang rasional, rentetan pemilu yang dimenanginya adalah parameter empiris dari kesahihan pilihan tersebut.
Tetapi dukungan publik tidak akan dominannya kalau hanya mengandalkan jualan yang laku hanya di kalangan masyarakat konservatif saja.
Kesejahteraan adalah mata uang yang berlaku dan dibutuhkan semua entitas dan identitas terlepas ideologinya adalah konservatif, sekuler atau lainnya. Dan tokoh ini tahu betul bahwa dukungan rill didapat jika sebagian besar masyarakat merasa kehidupan social ekonomi berangkat dan naik. Kalau kita gali maka ada sejumlah pembangunan Turki yang berimplikasi pada kesejahteraan tersebut.
Pertama, program pembangunan infrastruktur: Erdogan dan pemerintahnya telah melakukan investasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur di wilayah pedesaan. Ini termasuk pembangunan jalan raya, bandara, jaringan listrik, dan sumber daya air. Langkah-langkah ini telah meningkatkan aksesibilitas dan meningkatkan standar hidup di pedesaan, yang mendapatkan pengakuan dan dukungan dari penduduk setempat.
1. Proyek Jembatan dan Terowongan:
1. Jembatan Yavuz Sultan Selim: Jembatan ini menghubungkan wilayah Asia dan Eropa di Istanbul. Dibuka pada tahun 2016, jembatan ini menjadi salah satu jembatan terpanjang di dunia dan membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di kota tersebut.
2. Terowongan Eurasia: Terowongan ini adalah terowongan bawah laut pertama di bawah Selat Bosphorus di Istanbul, menghubungkan Asia dan Eropa. Dibuka pada tahun 2016, terowongan ini meningkatkan konektivitas antara kedua sisi kota.
2. Proyek Transportasi:
1. Proyek Kereta Cepat: Pemerintah Erdogan telah meluncurkan berbagai proyek kereta cepat di seluruh negara, termasuk jalur kereta antara Istanbul dan Ankara, Istanbul dan Izmir, serta jalur kereta ke berbagai kota besar di Turki. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan transportasi massal di negara ini.
2. Proyek Bandara Istanbul: Bandara Istanbul baru, yang dibuka pada tahun 2018, menjadi salah satu bandara terbesar di dunia. Dibangun untuk menggantikan Bandara Ataturk yang sudah tidak mampu menampung pertumbuhan lalu lintas udara yang pesat, bandara ini meningkatkan kapasitas dan infrastruktur penerbangan di Turki.
3. Proyek Energi:
Pembangkit Listrik: Pemerintah Erdogan telah membangun beberapa pembangkit listrik, termasuk Pembangkit Listrik Termal dan Pembangkit Listrik Tenaga Angin di berbagai lokasi di Turki. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas energi negara dan mengurangi ketergantungan pada impor energi.
Kedua, Proyek Peningkatan Kehidupan Masyarakat:
4. Proyek Rumah Sakit: Erdogan meluncurkan proyek pembangunan rumah sakit modern yang tersebar di seluruh negara, termasuk pembangunan "City Hospitals". Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas.
5. Proyek Perumahan: Program pembangunan perumahan masif telah diluncurkan untuk mengatasi kekurangan perumahan di Turki. Ini melibatkan pembangunan perumahan bersubsidi dan proyek-proyek perumahan yang terjangkau bagi masyarakat.
Keempat, Kebijakan subsidi dan bantuan sosial: Pemerintah Erdogan telah memberlakukan kebijakan subsidi dan bantuan sosial yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Bantuan Tunai Langsung: Pemerintah Erdogan telah meluncurkan program bantuan tunai langsung yang dikenal sebagai "Program Keluarga Sosial" (Sosyal Yardımlaşma ve Dayanışma Vakfı). Program ini memberikan bantuan finansial bulanan kepada keluarga yang berpenghasilan rendah atau tidak memiliki sumber penghasilan tetap. Tujuannya adalah untuk membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
Kelima, Paket Kesehatan: Pemerintah Erdogan telah meluncurkan program-program kesehatan yang menyediakan akses pelayanan kesehatan berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat. Salah satu program terkenal adalah "Sosyal Güvence Projesi" (Proyek Jaminan Sosial), yang memberikan jaminan kesehatan kepada kelompok masyarakat yang tidak memiliki asuransi kesehatan.
Kelima, Bantuan Pertanian: Pemerintah Erdogan memberikan subsidi dan bantuan kepada sektor pertanian untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani. Program ini mencakup subsidi pupuk, benih, alat pertanian, dan bantuan teknis bagi petani. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memperkuat ketahanan pangan, dan meningkatkan pendapatan petani.
Ketujuh,Bantuan Sosial: Pemerintah Erdogan juga memberikan bantuan sosial kepada kelompok-kelompok yang rentan, seperti anak yatim piatu, penyandang disabilitas, dan lansia. Bantuan ini mencakup tunjangan keuangan, perumahan, perawatan kesehatan, dan program-program sosial lainnya
Kedelapan, Pemenuhan kebutuhan sektor pertanian: Sektor pertanian memiliki peran penting di wilayah pedesaan Turki, dan Erdogan telah berupaya memenuhi kebutuhan sektor ini. Pemerintah memberikan dukungan dan insentif bagi petani, seperti subsidi pupuk, peralatan pertanian, dan bantuan teknis. Langkah-langkah ini membantu meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan petani, sehingga mendapatkan dukungan dari komunitas agraris.
Erdogan adalah figure karismatik itu kelebihan lainnya yang tidak sembarang dimiliki para pemimpin lainnya. Ia adalah orator yang mampu menginspirasi dan memberikan semangat kepada pendukungnya. Karismatik Erdogan di Turki saat ini bisa kita analogkan dengan karisma Bung Karno dulu. Anda masih ingat kudeta militer 15 Juli 2016 yang gagal terhadap Erdogan?
pada malam kudeta 15 Juli 2016, Ia mampu menggerakkan pengikutnya untuk menentang upaya kudeta tersebut. Erdogan memanggil pendukungnya untuk keluar ke jalan-jalan dan mempertahankan demokrasi serta mendukung pemerintah yang sah. Orasi tersebut dikenal sebagai "Orasi dari Panggung Televisi" dan dianggap memiliki peran penting dalam memobilisasi massa dan menghadapi upaya kudeta tersebut. Erdogan juga menggunakan media sosial, termasuk Twitter dan FaceTime, untuk menyampaikan pesan kepada para pengikutnya dan memobilisasi mereka untuk menghadapi upaya kudeta. Melalui pesan-pesan ini, ia meminta rakyat Turki untuk melawan para pelaku kudeta dan memberikan dukungan kepada pemerintah yang sah.
Respons massa yang kuat dan protes terhadap upaya kudeta tersebut, termasuk pendukung Erdogan yang keluar ke jalan-jalan, dipandang sebagai faktor penting dalam kegagalan upaya kudeta tersebut. Mobilisasi rakyat ini membantu membatalkan rencana kudeta dan mengembalikan kekuasaan kepada pemerintahan yang sah.
Tokoh ini juga punya pengaruh internasional yang mumpuni, Anda bisa melihat dari fenomena teranyar, ketika Turki membantu membuka kembali blockade terhadap kapal pengangkut bahan pangan penting di laut hitam akibat konflik Ukraina dan Rusia menunjukkan kapasitas diplomatik yang prima yang tidak dimiliki sembarang tokoh dunia.
No comments
Post a Comment